I Thank YOU

Setelah hidupku selama beberapa minggu di awal tahun 2013 ini agak diacak-acak, kurang lebih setelah CNY kemaren, ritme hidupku baru mulai stabil lagi. Klimaksnya uda lewat teman-teman! *yeay* Cerita detailnya akan menyusul setelah episode yang ini berakhir ya. Ga tau sih episode yang ini bakal berakhir kaya gimana, tapi karena klimaksnya uda lewat, jadi sekarang udah tenang dan menunggu ‘happy ending’nya. Hehe.

Karena uda lama ga maen-maen pas weekend, aku girang banget menyambut weekend kemaren. Tapi ternyata hari Sabtunya aku disuruh masuk kerja. Untungnya cuma disuruh masuk setengah hari sih jadi masih bisa ditolerir. Malemnya entah kenapa aku girang banget, mungkin karena uda lama ga maen, mungkin karena aku main ke tempat baru, mungkin karena masalah yang ada sudah mulai bisa dihandle, mungkin karena hal yang lain-lain, tapi rasanya weekend kemaren itu menyenangkan sekali. Haha. Rasanya kaya anak kecil yang baru pertama kali diajak jalan-jalan.

Sementara itu, sang rumet yang tadinya anteng-anteng aja, malah jadi stress lagi karena kepikiran hal-hal yang masih belom selesai. Aku yang girang banget, berbanding terbalik sama dia yang lagi stress. Terus pas lagi jalan pulang, dia tiba-tiba nyanyi,

Saya bergirang~
Mengapa kau bergirang?
Saya bergirang~
Apa sebabnya?
Saya bergirang~
Mengapa kau bergirang?
Karena saya anak Tuhan~

– lagu sekolah Minggu

Aku akhirnya nyanyi bagian “saya bergirang”nya, dan dia nyanyi bagian pertanyaannya. Kontras banget sih perasaan kami malam itu tapi untungnya, pas nyampe rumah, moodnya roomie sudah mulai membaik. Bagus deh!

Malem itu juga, pas lagi liat-liat HP, ada tulisan ini.
For where and what I am now, I thank YOU~

Aku diingatkan untuk bersyukur. Untuk dimana dan apa aku sekarang. Bersyukur karena aku ditempatkan di Korea, di tengah teman-teman yang care sama aku, di komunitas yang bisa membangun, di keluargaku, di perusahaan tempat aku bekerja sekarang.. Dan juga bersyukur karena tanpa Dia, aku hanyalah orang biasa yang ga bisa apa-apa.

Di tengah-tengah ritme kehidupanku yang ga beraturan gini, pengen banget rasanya mengeluh, protes, “Kenapa aku? Kenapa harus aku yang mengalami ini? Kenapa harus aku yang mengalami ini sekarang?” Aku juga masih ga tau kenapa tapi aku belajar untuk percaya dan ngga khawatir. Trying to trust Him fully.

Jujur aja, itu ga gampang lho. Banyak air mata yang keluar, banyak malam-malam dimana aku ga bisa tidur (eh kayanya lebih banyak malam dimana aku langsung tidur karena kecapean mikir, hihi), banyak teman-teman yang menguatkan and I sincerely thank them for that. Kalau mau ngasal, pengen banget rasanya packing barang-barang terus balik ke Indo lagi. Tapi yah, masalah ada untuk dihadapi kan? Dan seperti yang aku bilang di awal post, klimaksnya uda lewat. Dan aku siap (well, harus siap!) untuk memulai chapter yang baru di hidupku, di tahun 2013 ini.

Image